
Jika Anda ingin sekali belajar bahasa Sunda namun tidak paham dengan apa sih artinya, tenang saja! Saat ini ada kok kamus bahasa Sunda yang bisa diakses dan dipelajari oleh siapapun. Apa saja sih kata-kata penting yang perlu dipelajari untuk orang yang ingin sekali belajar bahasa Sunda?
Bahasa Sunda dituturkan oleh lebih dari 30 juta orang di Indonesia dan terkonsentrasi di bagian barat pulau Jawa. Oleh karena itu, bahasa Sunda menempati urutan kedua bahasa lisan terbesar di Indonesia setelah bahasa Jawa.
Sejarah Hadirnya Bahasa Sunda
Setiap bahasa pasti memiliki sejarahnya sendiri-sendiri termasuk hadirnya kamus bahasa Indonesia Inggris yang terdapat dalam website kamus maknaa.com. Menurut sejarah, bahasa Sunda berasal sekitar abad ke-14, yang diukir pada prasasti di daerah Kawali, Jawa Barat. Para sejarawan mengatakan bahwasannya apa yang ditemukan di prasasti itu adalah bahasa Sunda kuno. Hingga kemudian ada lebih banyak jejak bahasa Sunda yang ditemukan di manuskrip Sunda kuno dan ditulis dari sekitar abad ke-15 hingga ke-17.
Dari teks-teks yang didapat dalam manuskrip tersebut, struktur bahasa Sunda kuno memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Sunda modern yang digunakan saat ini. Namun, kosakata dan penggunaan bahasa pragmatis memiliki lebih banyak perbedaan. Tingkat tutur bahasa Sunda mulai masuk dengan cepat sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, ketika kekuasaan kerajaan Mataram (1591-1645) meluas ke wilayah Sunda.
Saat itu orang Sunda, khususnya kaum bangsawan semakin intens berhubungan dengan budaya Jawa. Dari hubungan itu, kemudian para bangsawan Sunda meniru penggunaan berbagai bahasa kasar (ngoko) dan sopan (kromo) seperti bangsawan Mataram Jawa yang disebut “undak-usuk basa”.
Kemudian penggunaan tingkat tutur menjadi salah satu ukuran klasifikasi sosial masyarakat Sunda. Jika ada orang yang menggunakan bahasa Sunda kasar atau salah, mereka akan dicap sebagai orang yang tidak berpendidikan, tidak ramah dan tidak beradab.
Pada awal perkembangan, ada 6 tingkatan bahasa sunda yang terbagi menjadi :
1. Basa kasar
2. Basa sedeng
3. Basa lemes (sopan)
4. Basa lemes pisan (sangat sopan)
5. Basa kasar pisan (sangat kasar)
6. Basa panengah. (menengah)
Namun sejak Kongres Bahasa Sunda 1988 di Bogor, tingkat tutur bahasa Sunda kemudian dipersempit menjadi hanya dua bagian yaitu basa hormat (hormat) dan basa loma (adil). Selain itu, istilahnya diubah menjadi “tatakrama basa”, meskipun substansinya tetap sama. Jenis bahasa hormat adalah bahasa halus untuk menghormati, sedangkan bahasa loma adalah penggunaan yang wajar, netral dan akrab.
Ragam bahasa loma inilah yang kemudian dijadikan semacam ragam “standar” bahasa tulis dalam masyarakat Sunda. Majalah, koran, buku sastra dan karya ilmiah Sunda kebanyakan menggunakan jenis loma.
Perkembangan tata krama bahasa Sunda cukup lama. Saat ini, banyak kamus bahasa Sunda diarahkan untuk menggunakan jenis bahasa Sunda loma. Ejaan, penulisan, dan kaidah pembentukan digunakan dengan mengacu pada buku Palanggeran Ejahan Basa Sunda terbitan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2008.
Buku ini memuat kaidah ejaan bahasa Sunda dan tata bahasa yang resmi digunakan dalam kurikulum pendidikan bahasa Sunda di Jawa Barat. sampai sekarang. Ya, jika ingin belajar bahasa Sunda, ada banyak sekali kamus bahasa Sunda yang bisa digunakan untuk memahami arti dalam bahasa Sunda yang tidak dipahami.
Frasa Dalam Bahasa Sunda
Di dalam kamus bahasa Sunda, Anda tidak hanya belajar mengenai kosakata dalam bahasa Sunda saja kok, ada beberapa frasa umum atau percakapan sehari-hari dalam bahasa Sunda yang bisa dipelajari. Anda juga bisa simak kamus bahasa Jawa hanya di maknaa.com. Nah, sebagai permulaan, berikut adalah istilah yang biasa digunakan dalam percakapan menggunakan bahasa Sunda :
Nomor | Frasa Bahasa Sunda | Arti |
1. | Abdi ti | Saya dari |
2. | Abdi tipayun nya | Aku pamit ya |
3. | Abdi bogoh ka anjeun | Aku suka sama kamu |
4. | Anjeun tiasa nyarios Sunda | Apakah kamu bisa berbahasa Sunda? |
5. | Babangus | Mulutmu, ya! |
6. | Bingah kapendak anjeun | Senan sekali bertemu kamu |
7. | Belegug siah | Kamu sih bodoh |
8. | Belekok siah | Oon kamu! |
9. | Dibedog siah ku aing | Saya bisa membunuhmu dengan golok |
10. | Ditampi | Diterima |
11. | Dugi patepang deui | Selamat tinggal |
12. | Dupi jamban palih mana | Sampai jam berapa kamu? |
13. | Eureun | Berhenti |
14. | Gelo | Gila |
15. | Gening | Selamat |
16. | Hapunten | Maaf |
17. | Hatur nuhun | Terimakasih |
18. | Hiji basa tara cekap | Satu bahasa saja sudah cukup |
19. | Ieu ibu nu bade mayar sadayana | Ibu ini sudah membayar semuanya |
20. | Ieu téh sabaraha | Habis berapa ya semuanya |
21. | Ieu bapa nu bade mayar sadayana | Bapak ini sudah membayar semuanya |
22. | Jurig siah | Setan ya kamu! |
23. | Kahuruan | Semangat |
24. | Kapal ngalayang abdi pinuh ku belut | Kapal saya penuh dengan belut |
25. | Kehed siah | Sialan ya kamu |
26. | Kepret siah | Aku tampar ya kamu |
27. | Koplok | Bego |
28. | Ku aing siah | Kamu berurusan sama saya, ya |
29. | Kumaha damang | Apa kabar |
30. | Kumaha nyarios | Apa yang kamu katakan |
31. | Mangga | Silahkan |
32. | Modar siah | Mati kau! |
33. | Mugia sing hasil | Semoga berhasil |
34. | Mugi sing sehat | Semoga selalu sehat |
35. | Muhun ngartos | Saya paham |
36. | Nami abdi | Nama saya |
37. | Namina saha | Nama kamu siapa |
38. | Nuhun | Terima kasih |
39. | Ontohod siah | Rese kamu! |
40. | Pangéstu | Doanya |
41. | Sampurasun | Permisi |
42. | Sawangsulna | Terimakasih kembali |
43. | Tiasa nyarios langkung laun | Tolong, bicaranya lebih lembut lagi |
44. | Tiasa diulang deui | Tolong, katakan sekali lagi |
45. | Tiasa ngibing sareng abdi? | Apakah kamu mau berdansa dengan saya? |
46. | Tiasa, sakedik | Tunggu sebentar |
47. | Tinggalkeun abdi nyalira! | Tinggalkan saja aku |
48. | Teu ngartos | Iya, saya paham |
49. | Tulung | Tolong |
50. | Wilujeng angkat, sing salamet di jalan | Selamat tinggal, hati-hati di jalan |
51. | Wilujeng taun enggal | Selamat tahun baru |
52. | Wilujeng tepang taun | Selamat ulang tahun |
Frase yang ada di atas juga ada yang menunjukkan kata-kata umpatan. Dalam percakapan sehari-hari, umpatan hadir sebagai salah satu bentuk ekspresi komunikasi yang cocok digunakan untuk berkomunikasi kepada teman-teman sebaya yang sudah dekat.
Meski tergolong tindak tutur yang tidak sopan, umpatan masih menjadi bagian dari bahasa. Setiap bahasa memiliki kata umpatannya sendiri. Secara umum, mengucapkan kata umpatan memiliki kaitan yang kuat dengan konteks seperti siapa penuturnya, dalam situasi seperti apa kata tersebut diucapkan, dll yang artinya tidak setiap kata umpatan digunakan sebagai ungkapan kemarahan.
Sumpah serapah juga bisa digunakan sebagai cara untuk membuat lelucon yang sudah familiar sehingga tidak ada yang tersinggung. Di Indonesia, bahasa Sunda menjadi bahasa kedua yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwasannya kosakata bahasa Sunda berasal dari berbagai tingkatan kelas sosial, usia, dan profesi di kalangan masyarakat.
Tingkatan bahasa diklasifikasikan menjadi yang sopan dan umum. Dari penjelasan di atas tidak ada perbedaan antara situasi percakapan formal dan informal. Faktor utama penggunaan kata umpatan Sunda adalah berdasarkan tingkat umur.
Semakin tua lawannya, pembicara pertama akan melunakkan kata-katanya. Anda akan semakin mahir belajar bahasa Sunda nantinya dengan sering-sering membaca kamus bahasa Sunda. Semangat untuk terus mempelajarinya!
Pingback: Kamus Bahasa Inggris ke Indonesia Beserta Kosakatanya - Maknaa Blog