Pranala (link): https://www.maknaa.com/peribahasa/ada-beras-taruh-dalam-padi
Halaman ini menjelaskan Arti Kata Ada beras, taruh dalam padi menurut Kamus Peribahasa.
No | Kata | Arti |
---|---|---|
1 | Ada beras, taruh dalam padi | Rahasia hendaklah disimpan dan dijaga dengan baik. |
Ada beras, taruh dalam padi terdiri dari 5 kata. Kata tersebut mempunyai 20 kata terkait yakni sebagai berikut:
Dengan kartu terbuka | Dengan terus terang. |
Hendaklah seperti tembikar, pecah satu pecah semuanya | Hendaklah hidup dalam persatuan; senang sama senang, susah sama susah. |
Baik berjagung-jagung, sementara padi belum masak | Selama belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun dipakai dulu. |
Baik membawa resmi ayam betina, supaya tidak ada bencana | Lebih baik merendah daripada sombong, supaya selamat dalam hidup. (resmi = sifat) |
Baik membawa resmi padi, daripada membawa resmi lalang | Tidak sombong. (resmi = sifat) |
Air susu dibalas dengan air tuba | Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. |
Air tuba dibalas dengan air susu | Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan. |
Apakah gunanya kemenyan disimpan sebesar tungku, kalau tidak dibakar | Kepandaian hendaklah diamalkan dan diajarkan kepada orang lain, karena kalau hanya disimpan ia akan hilang begitu saja. |
Api dengan air, alangkah bezanya | Jahat dengan baik sangatlah jauh perbedaannya. |
Bagai bersahabat dengan ular berbisa | Berkawan dengan orang jahat. |
Bagai kucing dengan panggang | Dapat menimbulkan suatu hal yang tidak baik jika didekatkan. |
Bagai tikus membaiki labu | Hendak memperbaiki barang/hal yang tidak diketahui. |
Belayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua, berkata dengan yang pandai | Segala pekerjaan akan berjalan baik jika dikerjakan dengan pemimpin yang telah berpengalaman. |
Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak | Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan kita akan menjadi jahat pula. (cecak = copet) |
Berjumpa dengan putih, terlesi sangat | Tidak merasa puas dengan sesuatu yang telah diperoleh. (lesi = terlalu putih) |
Berkata-kata dengan lutut | Berbicara dengan orang bodoh/orang yang tidak mengerti. |
Berkelahi dengan orang tak berambut | Berselisih dengan orang yang kurang sempurna akalnya. |
Bermain-main dengan kerbau, dilontarnya muka dengan ekornya | Berkawan dengan orang bodoh, tentu akan menanggung kerugian. |
Bersahabat dengan juara, selilit benang bulang tahu juga | Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan akan membuat kita akan menjadi jahat pula. (benang bulang = benang pengikat taji ke kaki ayam yang akan disabung) |
Campak bunga dibalas dengan campak tahi | Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. |