Pranala (link): https://www.maknaa.com/peribahasa/lagi-lebai-lagi-berjanggut
Halaman ini menjelaskan Arti Kata Lagi lebai lagi berjanggut menurut Kamus Peribahasa.
No | Kata | Arti |
---|---|---|
1 | Lagi lebai lagi berjanggut | Orang yang berilmu dan berbudi pekerti yang baik. |
Lagi lebai lagi berjanggut terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 20 kata terkait yakni sebagai berikut:
Baik berjagung-jagung, sementara padi belum masak | Selama belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun dipakai dulu. |
Baik membawa resmi ayam betina, supaya tidak ada bencana | Lebih baik merendah daripada sombong, supaya selamat dalam hidup. (resmi = sifat) |
Berbudi bagai pisang lebat | Seseorang yang mendapatkan malapetaka karena menggahkan (memasyhurkan) dirinya. |
Baik membawa resmi padi, daripada membawa resmi lalang | Tidak sombong. (resmi = sifat) |
Alangkah baik berbini tua, perut kenyang pengajaran datang | Orang beristeri tua (berpikiran lebih dewasa) biasanya memperoleh kesenangan karena disayangi oleh isterinya. |
Anjing kepada orang, raja kepada kita | Baik-buruk, anak sendiri juga. |
Berkerbau seperempat ekor, berkandang sebagai orang | Orang miskin yang bertingkah laku seperti orang kaya. |
Berketak ayam mandul; orang berketak ia berketak, orang bertelur ia tidak | Orang yang bernasib malang, walaupun sudah meniru cara orang lain, tetapi nasibnya tetap tidak berubah. |
Bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang | Orang miskin yang bertingkah seperti orang kaya. |
Di lurah air yang besar, di bukit orang yang hanyut | Orang tidak bersalah yang menerima hukuman. |
Di padang orang berlari-lari, di padang sendiri berjengket-jengket | Orang yang suka menerima/menuntut hak orang lain, tetapi hak sendiri disembunyikan (tidak ingin dituntut). |
Gelang di tangan orang yang hendak dirampas tidak dapat, cincin di jari sendiri terlucut hilang | Orang yang dengki dan tamak suatu saat akan mendapatkan kerugian/kesulitan. |
Harimau bertempek takkan makan orang | Orang yang terlalu marah biasanya tidak sampai memukul. |
Hati orang yang bodoh itu di mulutnya, dan lidah orang yang cerdik itu di belakang hatinya | Orang bodoh berbicara tanpa perhitungan, sedangkan orang pandai berpikir terlebih dahulu sebelum berkata-kata/berbicara. |
Hidung sudah rampung diatur orang | Orang bodoh yang sombong dan tidak sadar dirinya sedang dibodohi orang lain. |
Hulu mujur pandai bertengkar, hulu baik pandai memakai | Orang yang pandai menempatkan diri dalam pergaulan, selalu selamat dan disukai banyak orang. (hulu mujur = pangkat untung) |
Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita | Orang yang berusaha tidak mendapatkan apapun, sementara itu justru orang lain yang tidak ikut berusaha yang mendapatkan pujian/imbalan/kesenangan. |
Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai | Orang yang baru beringat-ingat setelah mendapatkan kesulitan/malapetaka. |
Kalau tak bermeriam, baiklah diam | Orang miskin/rendahan sebaiknya tidak usah banyak berangan-angan. |
Kerbau tanduk panjang, tiada menanduk pun dikata orang menanduk juga | Orang yang sudah terkenal kejahatannya. |