Pranala (link): https://www.maknaa.com/peribahasa/lagi-teduh-lagi-berkajang
Halaman ini menjelaskan Arti Kata Lagi teduh, lagi berkajang menurut Kamus Peribahasa.
No | Kata | Arti |
---|---|---|
1 | Lagi teduh, lagi berkajang | Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya. |
Lagi teduh, lagi berkajang terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 20 kata terkait yakni sebagai berikut:
Dengan kartu terbuka | Dengan terus terang. |
Sebaik-baiknya tinggal di rantau, baik juga di negeri sendiri | Betapa pun makmurnya tinggal di negeri orang, tetap saja lebih baik tinggal di negeri sendiri. |
Air susu dibalas dengan air tuba | Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. |
Air tuba dibalas dengan air susu | Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan. |
Api dengan air, alangkah bezanya | Jahat dengan baik sangatlah jauh perbedaannya. |
Bagai bersahabat dengan ular berbisa | Berkawan dengan orang jahat. |
Belayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua, berkata dengan yang pandai | Segala pekerjaan akan berjalan baik jika dikerjakan dengan pemimpin yang telah berpengalaman. |
Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak | Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan kita akan menjadi jahat pula. (cecak = copet) |
Berjumpa dengan putih, terlesi sangat | Tidak merasa puas dengan sesuatu yang telah diperoleh. (lesi = terlalu putih) |
Berkata-kata dengan lutut | Berbicara dengan orang bodoh/orang yang tidak mengerti. |
Berkelahi dengan orang tak berambut | Berselisih dengan orang yang kurang sempurna akalnya. |
Bermain-main dengan kerbau, dilontarnya muka dengan ekornya | Berkawan dengan orang bodoh, tentu akan menanggung kerugian. |
Bersahabat dengan juara, selilit benang bulang tahu juga | Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan akan membuat kita akan menjadi jahat pula. (benang bulang = benang pengikat taji ke kaki ayam yang akan disabung) |
Campak bunga dibalas dengan campak tahi | Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. |
Didenda dengan emas yang habis, dipancung dengan pedang yang hilang | Didenda atau dihukum hanya dengan syaratnya saja karena mencari perdamaian. |
Durian seambung dengan timun | Jika orang kuat dan jahat berhimpun/berkumpul dengan orang yang lemah dan baik, maka niscaya binasalah orang yang lemah dan baik itu. |
Gigi dengan lidah ada kalanya bergigit juga | Suatu saat pasti pernah juga timbul perselisihan antar suami-isteri, sanak saudara, ataupun dengan sahabat. |
Hukum berdiri dengan sakti, adat berdiri dengan tanda | Peraturan terkait keagamaan kuat dengan keterangan-keterangan lisan, sedangkan peraturan terkait adat kuat dengan tanda bukti. |
Jangan dicatuk dengan yang tajam, dicencang dengan yang majal | Menasihati orang lain hendaklah dengan sabar dan berulang-ulang. |
Kapuk segaul dengan kapas, bedanya takkan lepas | Orang mulia dengan orang hina, walaupun serupa keadaannya, namun perbedaannya sangat jelas terlihat. |